kisah orang batak

Aku tidak tahu juga…apa ada hubungannya
Di Kampungku ada beberapa pohon yang sangat besar dan katanya pohon itu adalah milik marga tertentu. Diceritakan bahwa dahulu kala pada setiap saat menanam sebatang pohon tersebut dikorbankan seorang anak gadis dengan cara disembelih dan kemudian direbus untuk dikuburkan sebelum pohon ditanam di atasnya.
(tidak tahu juga apakah sebagian ikut dimakan)
Anak gadis yang dikorbankan tersebut biasanya diasuh dan dibesarkan lebih dahulu dan bahkan satu kamar dengan putri penguasa huta tersebut
dan diperlakukan secara khusus dengan cara memenuhi segala permintaan dan keinginannya semasa hidupnya. Dan katanya hanya segelintir yang tahu bahwa si gadis tersebut adalah gadis yang dipersiapkan untuk korban.
Tibalah saatnya, maka pada malam yang ditentukan si gadis tersebut akan diambil dari tempat tidurnya untuk dikorbankan sebagai syarat menanam pohon milik marga tersebut. Biasanya jenis pohon yang dipilih adalah ‘ hau bittatar’ atau ‘hau gorat’.
Pernah juga katanya kejadian, entah pada marga apa ya, ternyata si gadis yang akan jadi korban mengetahui bahwa dia sedang dipersiapkan menjadi korban dan pada saat tiba waktunya si gadis dengan segala upaya berhasil bertukar tempat tidur dengan putri penguasa ‘huta’ tersebut sehingga yang menjadi korban adalah putri dari penguasa ‘huta’ tersebut. (jangan bayangkan bahwa pada jaman tersebut sudah ada lampu pada jaman sekarang, dan memang katanya tidak boleh lagi memeriksa wajah si korban pada saat mau disembelih)
Akhirnya, marga tersebut, menjadi terkutuk sehingga tidak memiliki keturunan perempuan sampai beberapa generasi.
Ya… ini hanya cerita rakyat yang pernah aku dengarkan dari orang-orang tua pada saat ditanya kenapa pohon tersebut (sambil menunjuk pohon yang dimaksud, sampai sekarang pun masih ada 3 pohon yang masih berdiri yang saya tahu dan tumbuhnya memang bukan di ladang tetapi menyatu dengan ‘huta’) kok agak dikeramatkan dan besar sekali (sampai diameter beberapa meter) dan katanya milik marga ‘anu’. Saya juga tidak tahu apakah mereka menjadi saksi hidup atau hanya mendengar cerita juga…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar